SISI LAIN DEVIASI-RELIGIUS PESANTREN Analisis Persepsi dan Perilaku Santri Putra-Putri Mengenai Ghasab dan Kepemilikan Bersama

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Sisi Lain Deviasi-Religius Pesantren Di Kabupaten Garut dengan fokus analisis pada persepsi dan perilaku santri putra-putri mengenai ghasab dan kepemilikan bersama. Penelitian dilakukan di empat lembaga pendidikan pesantren di kabupaten Garut yaitu Pesantren Persis Tarogong, Pondok Pesantren Musyadadiyyah, Ma’had Darul Arqam, dan Pondok Pesantren Qurrata ‘Ayyun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriftif dengan melibatkan responden 2392 orang dengan responden partisipatif berjumlah 367 orang. Teknik pengambilan sampel menggunkan purposive sampling. Adapun pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa antara persepsi dan perilaku ghasab di pesantren teridentifikasi tidak berbanding lurus. Mayoritas santri memahami makna, hukum dan konsekuensi ghasab. Namun demikian perilaku ghasab merupakan sesuatu hal yang biasa terjadi di lingkungan pesantren. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa pendidikan yang berbasis asrama mengalami deviasi religius meskipun secara pemahaman santri memiliki persepsi yang sama tentang hukum asal  ghasab yaitu haram atau dzalim. Faktor yang mendorong perilaku ghasab disebabkan oleh kebutuhan mendesak sehingga terpaksa melakukan ghasab. Dalam hukum Islam dikategorikan dalam qawaid fiqhiyyah sebagai urf atau al-adatu al-muhakkamatun dan dapat dijadikan sebagai dalil hukum. Melalui edukasi dan penyediaan sarana dan prasarana sebagai kepemilikan bersama yang memadai serta upaya kuratif yang tegas sebagai solusi dalam mengurangi tindakan ghsab.